TRACK RECORD CAGUB vs BALIHO CAGUB

From : Bonni T Manullang

Perang urat syaraf, perang argumen, perang dukung-dukungan sudah dimulai beberapa minggu terakhir.

Selama lima hari saya berada di Kota medan dan selama itu pula saya sempatkan bincang-bincang dengan warga Sumut, topiknya tak jauh dari pemilihan gubernur, suara-suara sumbang, suara apatis kerap saya dengar bahkan benar anggapan bahwa rakyat sumut sudah jengah dengan kondisi Sumut saat ini, birokrasinya aparaturnya pelayanan sangat menjengkelkan, belum lagi kesembrautan berlalulintas dan banyak lagi anggapan negatif dari masyarakatnya.

Sontak saya berpikir ada apa dengan semua ini dan kenapa tidak ada pemajuan yang pesat di kota medan,

Kota medan adalah ikon masuknya ke propinsi Sumut dan sudah tentu orang akan berkaca dari Kota Medan saat ini.

Saya menyusuri sisi kota medan dan tampak baliho, spanduk dari banyak ukuran para calon gubernur mulai terpasang namun yang paling dominan adalah hanya dari salah satu cagub cawagub Edy - Iject, tampak juga cagub-cawagub JR Saragih dan yang masih jarang terlihat dari cagub - cawagub Djarot-Sihar.

Seberapa besar daya pikat masyarakat dari baliho tersebut dan apakah track record calon lebih mempengaruhi si pemilih..?

Sosialisasi calon door to door juga sudah dimulai, lewat baliho, spanduk dsb, mesin partai mulai menyusun siasat dan strategi masing-masing.

Dari semua yang ditemui, rakyat sumut benar membutuhkan pemimpin yang sifatnya melayani, dekat rakyat, sifat menyayomi, bersih dari anggapan miring apapun dan jelas terlihat harapan itu sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat sumut, akankah dalam pemilihan ini rakyat sumut akan mendapatkan pemimpin yang diimpikan.

Saat ini ada 3 pasangan calon yang telah resmi mendaftarkan diri ke KPU Sumut dan diantara ke 3 calon tersebut akankah menemukan pemimpin yang didambakan masyarakat Sumut.

Sebelum menjatuhkan pilihan alangkah baiknya kenali latar belakang calon, garis keturunan keluarganya, pengalaman dipemerintahan, pengalaman di birokrasi dan sepak terjang lainnya.

Jadilah menjadi pemilih yang cerdas, bijak tanpa melihat Ras, Suku, Agama, Uang, materi, dan garis keturunan, Tetapi lihatlah ketokohannya, ketulusannya, keikhlasanya dan pengalamanya dsb.

Nasib 5 tahun kedepan ada ditangan rakyat karena kedaulatan sepenuhnya berada di tangan rakyat.

Jangan gadaikan nuranimu hanya gara-gara 50 -100 ribu.

HINDARI PERTIKAIAN...
HINDARI KEKERASAN...
HINDARI SARA...

Horas..
Jagapayung Pakkat - Humbahas

Komentar

Postingan Populer